Jumat, 23 Agustus 2013

URUHA NO TENSI (REMAKE)

Konbanwa minna ^w^
bagaimana sehat ? :o
lama ga ketemu XDDD
*siapa elo
#plak

oke saya akan memposting FF dari teman seperjuangan saya Rue-chan ^w^)/

semalat menyimak OwO


Tittle : URUHA NO TENSI (REMAKE)
Author : L Kira Saiyukira a.k.a Rue Fiddler(?)
Rate : T Chapter : 1/?
Genre : humor, fantasi, mistery, angst, romance(?), OC, dll
Fandom(s) : The GazettE
Pairing : ng... -___-
Note : Ini fanfic bulukan tapi ide nya masih seger di otak, pernah mau diikutsertakan(?) dalam lomba fanfic dipage CCSI(sekarang CCDI) tapi ga jadi. -w- ) makanya ta remake jadi fresh(?) dengan chara dari the gazet. \(^0^)/
Warning : silahkan muntah dulu sebelum membaca karena ceritanya amat sangat gaze serta ke-typo-an berseliweran di mana-mana. *tebar kapur ajaib biar ga kabur*
***

"Kau diberi kesempatan" Seru sese0rang dari balik kegelapan.

"Ayo, kita harus bergegas. Waktunya engga banyak." Serunya lagi.

"Siapa kau" bentakku terhadap orang yang kini berjalan kearahku.

 "Tidaklah penting mengetahui siapa saya, sekarang kita harus Bergegas. Kau harus membayar waktu yang telah disia-siakan selama ini." Seketika orang misterius ini mendekati dan melambaikan tanganya.

"Ya, aku mengerti." gumanku, mengisyaratkan bahwa aku akan ikut dengannya.

###

"Besok libur ya ? SMA GUREN sepi d0ng ? sepi ? hoee... hoee... T.T(hoee atau hore ?)!!." Teriak pemuda bernama Ruki dengan gajenya ditengah keramaian pasar malam

."Aku harus..." Duak !! Drug !! Prang(?) !!

"Adududuh.... Woy punya klakson gak sih !!? Pekik Ruki kesal terhadap orang yg menabraknya tadi.

"Wah maaf. Aku minta maaf, gomene, gomene(?)." Jawab pria itu meminta maaf sambil berlari-lari(?).

" Aargh, payah...hmp, apa ini .?" dengan was-was Ruki Mengamati sesuatu yang aneh dipinggir jalan. Namun karena penasaran dan tangannya yang sudah gatal(?), diambillah barang yg mencurigakan itu.

"hah ayam ! Eer.. Maksudnya gantungan bulu ayam ? 0.oa gak elit banget. XD *plak*." seru Ruki sambil menatap Gantungan itu dan mengerenyitkan alisnya lalu dimasukannyalah gantungan itu kedalam sakunya.(nah l0h 0.oa) "

"H0sh h0sh . . ."

"Sudah selesai tugasnya Reita ?" Terdengar suara yang tidak asing bertanya padaku.

"H0sh... Iya. Lalu apa lagi yang harus kulakukan ?" Jawabku. Sungguh ku tak mengerti dengan maksud patnerku ini yang bahkan namanya saja belum aku ketahui.

"Tunggu saja besok." jawabnya singkat.

"Tunggu, sebenarnya kamu ini siapa ?" Seketika dia terdiam dan dalam sekejap telah ada didepanku, sontak aku terkejut ketika wajahnya mendekati wajahku. Dekat, dekat sekali. Aku hanya bisa memejamkan mata takut Sesuatu terjadi padaku.

"Kau..." Ya aku mendengarnya berbicara."Kau penasaran ya ?"
GUBRAK !!

"Ya iyalah" Teriakku kesal.

"Aku ini patnermu" Serunya lagi.

"Udah tauuu" Teriakku semakin kesal.

"Hahaha..." Aku pun terkejut kembali, apa yang ia tertawakan Terlebih lagi dia orang yang belum kukenal dengan berpakain jubah hitam yang hampir menutupi seluruh tubuhnya. Sejenak ku terdiam, kini terlintas beberapa pertanyaan dikepalaku. Siapa dia sebenarnya ? Apa tujuanya menjadi patnerku ? Dia lebih cocok Menjadi dewa kematian dengan jubah serba hitam itu.

"Aku adalah pendampingmu atau lebih mudahnya sebagai patnermu" Serunya, seakan ia tau pertanyaan dikepalaku.

"Reita masih ingatkan ? Bila waktu senggang tiba, Reita hanya bersantai-ria tanpa Memperdulikan pekerjaan esok ? Bahkan kamu jarang keluar, sehingga suatu hari kau hendak bermain dan tidak berfikir situasi diluar. Tanpa sadar terjadilah kece..." Ia menghentikan penjelasannya, dan menatapku tajam. Ia melangkahkan kakinya dan mendekatiku Lagi ditepuklah pundakku beberapa kali.

"Aku tidak ingin kamu sepertiku" Jelasnya sembari menatap bulan.

DEG !

Entah kenapa jantungku berdegub kencang. Aku yakin dia menangis saat mengatakan itu padaku. Tapi sayang sekali aku tidak dapat melihat wajahnya Karena ditutupi jubahnya itu.

"Aku bukanlah mentari pagi. Namun haruskah ku pergi ?. Kini kau terdiam. Karena enggak mengerti perkataanku, iya kan ? Hahaha... Aku pergi dulu yak ! Ia pun menghilang.
Hening, hening. Krik krik krik

"he..he..he.., datang tak dijemput, pulang tak diantar. Berpuisi seenak kentang(?). Aku juga harus pulang". Ucapku. Ketika sadar aku sudah keluyuran tengah malam.

***

"Cepat pergi sanah !"

"Iya iya..."

"Jangan lupa kripik sama apelnya !"

"Iya!"

Dipagi menjelang siang ini, aku sudah harus menerima tugasnya lagi. Ya... Aku disuruh pergi ke minimarket. Namun pandanganku terg0da(?) Oleh orang yang sedang kebingungan.

"Maap ada apa yah ? Kayak kebingungan gitu ?" Tanyaku penasaran.

"Tadi aku menerima pesan." Ia pun mengeluarkan ponselnya.

 "Coba lihat ini 5*(*!/,*(*:*3-?*3*( Terus setelah aku selidiki ternyata artinya 'Datang matahari barat'"

"Tapi kenapa simbol itu bisa menjadi kalimat ?"

"Qwerty, aku pakai tombol qwerty."

"Oh, datang matahari barat. Hmm..?" Aku dan pria ini pun berpikir keras.

"Datangnya matahari berarti dari timur, timur ? Timura" Teriak pria itu.

"Toko timura ada disebelah barat !" Lanjutku.

"Yeah" Kami pun bertos-ria. Lalu pergi menuju toko itu. Ketika kami tiba, kami dikejutkan oleh dua preman yang sedang mengganggu seorang anak kecil ?.

"Aduh manisnya" Seru preman berambut kribo.

"Main-main yuk sama abang, abang preman terganteng dikomplek ini" Jelas preman yang berambut jabrig nan gondrong.

"uwek. " seketika kami muntah ditempat.

"mau apa kalian !" teriak bocah itu

"w0w... Kribo ambil ranselnya aku akan urus bocah ini"

"jangan ganggu dia" terdengar suara pria, dia berlari menuju preman itu dan menghajarnya.

"Ruki, cepat pergi !"

"Aoi.... Aoi awas !"

Crat ! Brug ! Duak!

"kau tidak apa-apa ?" tanyaku kepada pemuda berambut hazel itu.

"akh....ti tidak." ucapnya.

"bohong, kau pasti terkena sayatan benda itukan ?" aku menunjuk benda berupa pisau lipat yang tergeletak dijalan.

"...."

"dekati temanmu itu, sekarang aku yang akan mengurus preman tamang lawang(?) Ini" aku pun mengambil pisau yang tergeletak.

"tak akan kubiarkan temanku terluka." ucapku dengan tegas. Terpaksa aku ikut campur dalam kerusuhan ini. Namun tiba-tiba aku teringat sesuatu.
><

" Khu...khu...khu... Rasakan bogem mentahku. bisakah anda membawa bocah ini kerumah saya untuk diobati ? Dan hei bocah apakah kamu gak apa-apa ?" tanyaku ramah kepada kedua orang yang baru kukenal.

"aku bukan bocah !! huh.. tentu saja ! Aku dan laptopku gak apa-apa kok, terus panggil aku Ruki aja." jawab boc*plak* pemuda itu.

"huh laptop lagi."

"baiklah Ruki, mari kearah sini."

"kamu... Siapa namamu, kacamatamu itu bagaima.." tanya pemuda berambut hazel itu terputus.
"gak apa-apa kok, tanpa kacamata aku tetap ganteng(?). Namaku reita, salam kenal."
BERSAMBUNG.........

cukup sekian ^^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arigatou atas komentarnya ^-^