konbanwa 0.0)/
sekali lagi Rue-chan memberikanku(?) FF nya XDDD
#plaked
tenang ini sudah ada izin terlebih dahulu OwOb
Tittle : BLACK BUTTERFLY (songfanfic)
Author : L Kira Saiyukira a.k.a Rue Fiddler(?)
Rate : T
Chapter : 1/?
Genre : fantasi, mistery, romance(?)
Fandom(s) : A(ACE)/ A_Anonymous Confederate Ensemble
pairing : ???? (tebak sendiri. X3)
note : err.. songfic yang bercapter itu aneh. -_____-"
warning : rate and genre bisa berubah menurut inajinasi reader. X3a .tapi semua disini STRAIGHT.-w-b
douzo !! ^0^)/
Fukai kaseki no mori de
(dihutan fosil yang dalam)
Ugemeku ZAMUZA tachi no mure
(sekelompok ZAMUZA mengelinjang)
Dimalam yang pekat dengan cahaya bulan purnama yang menusuk bayangan. Sungguh malam yang indah untuk dinikmati mahluk penhuni kegelapan. Namun tidak untuk kedua pelajar SMA yang baru pulang kerja part time ini mereka harus berlari menembus hujan lebat. Bisa saja mereka menaiki bis ketika hujan seperti ini kan ? tapi keberutungan sedang tidak berpihak kepada kedua pemuda ini yang bertekat untuk hidup mandiri. Keuangan pemuda berambut hitam dan pirang ini sedang menipis tentu akan berfikir dua kali hanya untuk naik bus di akhir bulan, lagi pula sudah tengah malam.
Pemuda berambut pirang sedang mengumpat pelan tak jelas, merutuki sang penyiar TV tentang prediksi cuaca. Dia tidak menyangka akan meleset, ah mungkin sedang sial saja. Hingga akhirnya mereka berteduh disebuah kuil kecil, tidak terlalu kecil mungkin pikir kedua pemuda itu ketika tanpa sadar memasuki kuil.
"Tidak buruk" komentar pemuda berambut pirang seraya menjelajahi isi kuil tersebut dan menghampiri pemuda berambut hitam yang tengah asik memandangi sebuah lukisan "Ageha ?"
"Bukan, ini black butterfly" ucap pemuda berambut hitam.
"Sama saja Nimo"
"Ah iya, terserah lah, haha.. ah ?" Nimo terkejut dan menghentikan tawanya ketika lukisan itu berlubang membentuk sebuah spiral dan menarik mereka kedalamnya.
-=A=-
"Ugh" gerang Nimo ketika mengusap kepalanya pusing. "Hutan ?" Nimo mengerjap-ngerjapkan matanya memastikan apa yang dia lihat itu benar dan mulai meliarkan pandangannya kesegala sudut hutan. Menyeramkan batinya. Tentu menyeramkan lihat saja semua pohon disini besar-besar mungkin sudah ratusan tahun umurnya ditambah gelap dan Nimo sedang sendirian. hei Nimo baru menyadari ada yang terlupakan, tapi kesendirian dan kemungkinan-kemungkinan yang Nimo pikirkan tentang temannya seketika terbuyarkan oleh sebuah teriakan.
Nimo mencari sumber teriakan itu, terlihat dibalik pohon besar tiga mahluk berbulu hitam mencekik seorang pria dan mengoyang-goyangkan tubuhnya. bulu kuduk Nimo merinding ketika makluk-mahluk itu tertawa, mengoyang-goyang sosok tubuh yang dicekiknya dan salah satu dari mereka tanpa sengaja melihat Nimo yang bersembunyi . Matilah dia saat tiga pasang mata itu menatapnya dengan nafsu memburu, akan tetapi pria yang dicekiknya..
"TOSHI !!"DUAGH !!
Sebuah benda menghantam tubuh Nimo yang ia tahu adalah rubuh Toshi temannya. Mahluk-mahluk yang memcekik Toshi tadi melemparkannya karena terganggu oleh teriakan Nimo. Nimo dan Toshi terhempas membentur sebuah pohon, pandangan Nimo samar menatap mahluk-mahluk itu yang mulai mendekatinya.
"Ugh.. brengsek kau monster" lalu semuanya gelap.
Aru hazu no nai ude no bashi tobu yume miru
(tidak seharusnya ada uluran lengan, yang bermimpi terbang)
Hibi warete yuku karada kakusei nno toki
(saat tersadar tubuh ini meretakan celah)
Terdengar sebuah suara, tidak terlalu keras juga tidak terlau pelan. Lebih terdengar seperti kepakan sayap ? sedikit demi sedikit kesadaran Nimo mulai terkumpul. Hal pertama yang ia lihat adalah.. tinggi ? itu bukan penglihatan kan ? tapi pernyataan bahwa ia berada dalam ketinggian. Nimo menyadari kakinya tidak menapaki bumi.
"Lepaskan !!" Nimo menggerak-gerakan tubuhnya mencoba melepas cengkraman mahluk bersayap dari kerah belakang bajunya walau dirasa akan sia-sia.
"Urusai yo ! kalian ini berat sekali" balasnya sembari merendahkan ketinggian.
"Eh ?"
-=A=-
Nimo duduk terdiam memandangi temannya, Toshi dibaringkan oleh mahluk bersayap itu. Monster.. Bukan-bukan, sepertinya dia bukan monster tadi dia juga tidak pantas disebut monster. Dilihat dari penampilanya seperti manusia , rambutnya putih perak namun bersayap kupu-kupu. Bersayap kupu-kupu berwarna hitam.. monster macam apa dia ? iisshhh.... bukan monster Nimo membatin. Mana mungkin ada monter harus repot-repot menurunkan mereka kedaratan ketika dia sedang terbang ? biasanya kan melepas cengkraman secara tiba-tiba dan membiarkan mangsanya terjun bebas.
Nimo semakin terdiam lebih tepatnya cengo melihat tingkah laku mahluk itu yang terbilang polos. Dia meletakan telapak tanganya dikening Toshi lalu berpindah kekeningnya."Tidak demam" ucapnya lalu melirik Nimo tajam. "Kalian ini tidak bersayap ya ?" Nimo sweatdrop. apa ? bersayap ? tentu saja tidak. mereka ini manusia.
"Apa yang kau lakukan ?" Nimo berdiri ia mulai geram dengan kelakuannya ketika mulai membuka kancing baju milik toshi kancing kedua milik toshi.
"Kalau kalian tidak bersayap, berarti kalian berbulu. aku ingin lihat" ucap mahluk bersayap itu polos dengan masih membuka kancing baju seragam Toshi, kancing ketiga.
"Ap.. aarggh itte !" Nimo bangun namun terjatuh lagi merasakan seluruh tubuhnya sakit terasa remuk.
"Mana yang sakit ?" tiba-tiba dia sudah sudah berada dihadapan Nimo. Nimo tersentak kaget dan cengiran mulai menghiasi sudut bibirnya merasakan sakit ditubuhnya.
"Punggung, tangan, dan kaki"
"Buka pakaianmu sekarang"
"Nani ?! kau gila ya ?"
"Pffffftt"
"Eh, kau sudah bangun ?"
BLUSHH!!
"Aku bantu kau melepas pakainmu, sepertinya ada luka dan beberapa tulang yang patah""!!!!"
-=A=-
"Kalian tidak akan bertahan di-wesrervillain- tanpa kemampuan"
Nimo dan Toshi diam tak berkomentar, Toshi melirik Nimo dengan ekor matanya tampak Nimo memeluk tubuhnya erat. Sepertinya dia shok berat dengan perlakuan mahluk aneh itu barusan. sempat Toshi ingin tertawa sekerasnya saat Nimo berusaha memberontak walau hasilnya nihil karena tenaganya saat itu tidak cukup untuk mencegah mahluk ini berhenti membuka kancing-kancing bajunya.
Sedangkan Nimo hanya menatap lurus kedepan, dia berfikir apa yang terjadi tadi? bukankah beberapa menit lalu tubuhnya serasa remuk tapi setelah bergumul(?), tangan itu menyentuhnya dan cahaya menyilaukan pun muncul menyembuhkan luka-luka Nimo. Siapa sebenarnya mahluk ini ? batin Nimo. semenjak tadi Nimo dan Toshi tidak bisa melihat rupa sang mahluk aneh itu karena selalu terhalangi bayangan sayap kupu-kupu hitamnya , sayap itu benar-benar menghalangi pemandangan.
"Naze ? apa kalian terpaku oleh sayapku ? apa sayapku aneh ?"
"Iie" Nimo dan Toshi menggeleng cepat.
"Uso.." si mahluk itu pun menghela nafas panjang lalu mengepakan sayapnya yang tiba-tiba menghilang. "Bagaimana ?" lanjutnya. kini seluruh tubuhnya bercahaya bermandikan sinar rembulan.
cantik
"Aku Rookie. Rookie Fiddler" Rookie memperkenalkan diri tiba-tiba senyum charming tepat dihadapan Nimo dan Toshi
DEG !
Perasaan apa ini ?
****
membosankan. =="
ah, ini piku dadakan buatan saya, ceritanya ini Rookie. ^w^;ajelek yah. =3=#digebukin hearties

klo ada yang sempet lewat dan ngebaca fic abal ini, mohon komen dan kritiknya ya. :3#klo ada sih#
indonesia translation lyrics by : GazerukiraFanfiction and Picture(?) by me : L Kira Saiyukira / Rue_chan
sekali lagi Rue-chan memberikanku(?) FF nya XDDD
#plaked
tenang ini sudah ada izin terlebih dahulu OwOb
Tittle : BLACK BUTTERFLY (songfanfic)
Author : L Kira Saiyukira a.k.a Rue Fiddler(?)
Rate : T
Chapter : 1/?
Genre : fantasi, mistery, romance(?)
Fandom(s) : A(ACE)/ A_Anonymous Confederate Ensemble
pairing : ???? (tebak sendiri. X3)
note : err.. songfic yang bercapter itu aneh. -_____-"
warning : rate and genre bisa berubah menurut inajinasi reader. X3a .tapi semua disini STRAIGHT.-w-b
douzo !! ^0^)/
Fukai kaseki no mori de
(dihutan fosil yang dalam)
Ugemeku ZAMUZA tachi no mure
(sekelompok ZAMUZA mengelinjang)
Dimalam yang pekat dengan cahaya bulan purnama yang menusuk bayangan. Sungguh malam yang indah untuk dinikmati mahluk penhuni kegelapan. Namun tidak untuk kedua pelajar SMA yang baru pulang kerja part time ini mereka harus berlari menembus hujan lebat. Bisa saja mereka menaiki bis ketika hujan seperti ini kan ? tapi keberutungan sedang tidak berpihak kepada kedua pemuda ini yang bertekat untuk hidup mandiri. Keuangan pemuda berambut hitam dan pirang ini sedang menipis tentu akan berfikir dua kali hanya untuk naik bus di akhir bulan, lagi pula sudah tengah malam.
Pemuda berambut pirang sedang mengumpat pelan tak jelas, merutuki sang penyiar TV tentang prediksi cuaca. Dia tidak menyangka akan meleset, ah mungkin sedang sial saja. Hingga akhirnya mereka berteduh disebuah kuil kecil, tidak terlalu kecil mungkin pikir kedua pemuda itu ketika tanpa sadar memasuki kuil.
"Tidak buruk" komentar pemuda berambut pirang seraya menjelajahi isi kuil tersebut dan menghampiri pemuda berambut hitam yang tengah asik memandangi sebuah lukisan "Ageha ?"
"Bukan, ini black butterfly" ucap pemuda berambut hitam.
"Sama saja Nimo"
"Ah iya, terserah lah, haha.. ah ?" Nimo terkejut dan menghentikan tawanya ketika lukisan itu berlubang membentuk sebuah spiral dan menarik mereka kedalamnya.
-=A=-
"Ugh" gerang Nimo ketika mengusap kepalanya pusing. "Hutan ?" Nimo mengerjap-ngerjapkan matanya memastikan apa yang dia lihat itu benar dan mulai meliarkan pandangannya kesegala sudut hutan. Menyeramkan batinya. Tentu menyeramkan lihat saja semua pohon disini besar-besar mungkin sudah ratusan tahun umurnya ditambah gelap dan Nimo sedang sendirian. hei Nimo baru menyadari ada yang terlupakan, tapi kesendirian dan kemungkinan-kemungkinan yang Nimo pikirkan tentang temannya seketika terbuyarkan oleh sebuah teriakan.
Nimo mencari sumber teriakan itu, terlihat dibalik pohon besar tiga mahluk berbulu hitam mencekik seorang pria dan mengoyang-goyangkan tubuhnya. bulu kuduk Nimo merinding ketika makluk-mahluk itu tertawa, mengoyang-goyang sosok tubuh yang dicekiknya dan salah satu dari mereka tanpa sengaja melihat Nimo yang bersembunyi . Matilah dia saat tiga pasang mata itu menatapnya dengan nafsu memburu, akan tetapi pria yang dicekiknya..
"TOSHI !!"DUAGH !!
Sebuah benda menghantam tubuh Nimo yang ia tahu adalah rubuh Toshi temannya. Mahluk-mahluk yang memcekik Toshi tadi melemparkannya karena terganggu oleh teriakan Nimo. Nimo dan Toshi terhempas membentur sebuah pohon, pandangan Nimo samar menatap mahluk-mahluk itu yang mulai mendekatinya.
"Ugh.. brengsek kau monster" lalu semuanya gelap.
Aru hazu no nai ude no bashi tobu yume miru
(tidak seharusnya ada uluran lengan, yang bermimpi terbang)
Hibi warete yuku karada kakusei nno toki
(saat tersadar tubuh ini meretakan celah)
Terdengar sebuah suara, tidak terlalu keras juga tidak terlau pelan. Lebih terdengar seperti kepakan sayap ? sedikit demi sedikit kesadaran Nimo mulai terkumpul. Hal pertama yang ia lihat adalah.. tinggi ? itu bukan penglihatan kan ? tapi pernyataan bahwa ia berada dalam ketinggian. Nimo menyadari kakinya tidak menapaki bumi.
"Lepaskan !!" Nimo menggerak-gerakan tubuhnya mencoba melepas cengkraman mahluk bersayap dari kerah belakang bajunya walau dirasa akan sia-sia.
"Urusai yo ! kalian ini berat sekali" balasnya sembari merendahkan ketinggian.
"Eh ?"
-=A=-
Nimo duduk terdiam memandangi temannya, Toshi dibaringkan oleh mahluk bersayap itu. Monster.. Bukan-bukan, sepertinya dia bukan monster tadi dia juga tidak pantas disebut monster. Dilihat dari penampilanya seperti manusia , rambutnya putih perak namun bersayap kupu-kupu. Bersayap kupu-kupu berwarna hitam.. monster macam apa dia ? iisshhh.... bukan monster Nimo membatin. Mana mungkin ada monter harus repot-repot menurunkan mereka kedaratan ketika dia sedang terbang ? biasanya kan melepas cengkraman secara tiba-tiba dan membiarkan mangsanya terjun bebas.
Nimo semakin terdiam lebih tepatnya cengo melihat tingkah laku mahluk itu yang terbilang polos. Dia meletakan telapak tanganya dikening Toshi lalu berpindah kekeningnya."Tidak demam" ucapnya lalu melirik Nimo tajam. "Kalian ini tidak bersayap ya ?" Nimo sweatdrop. apa ? bersayap ? tentu saja tidak. mereka ini manusia.
"Apa yang kau lakukan ?" Nimo berdiri ia mulai geram dengan kelakuannya ketika mulai membuka kancing baju milik toshi kancing kedua milik toshi.
"Kalau kalian tidak bersayap, berarti kalian berbulu. aku ingin lihat" ucap mahluk bersayap itu polos dengan masih membuka kancing baju seragam Toshi, kancing ketiga.
"Ap.. aarggh itte !" Nimo bangun namun terjatuh lagi merasakan seluruh tubuhnya sakit terasa remuk.
"Mana yang sakit ?" tiba-tiba dia sudah sudah berada dihadapan Nimo. Nimo tersentak kaget dan cengiran mulai menghiasi sudut bibirnya merasakan sakit ditubuhnya.
"Punggung, tangan, dan kaki"
"Buka pakaianmu sekarang"
"Nani ?! kau gila ya ?"
"Pffffftt"
"Eh, kau sudah bangun ?"
BLUSHH!!
"Aku bantu kau melepas pakainmu, sepertinya ada luka dan beberapa tulang yang patah""!!!!"
-=A=-
"Kalian tidak akan bertahan di-wesrervillain- tanpa kemampuan"
Nimo dan Toshi diam tak berkomentar, Toshi melirik Nimo dengan ekor matanya tampak Nimo memeluk tubuhnya erat. Sepertinya dia shok berat dengan perlakuan mahluk aneh itu barusan. sempat Toshi ingin tertawa sekerasnya saat Nimo berusaha memberontak walau hasilnya nihil karena tenaganya saat itu tidak cukup untuk mencegah mahluk ini berhenti membuka kancing-kancing bajunya.
Sedangkan Nimo hanya menatap lurus kedepan, dia berfikir apa yang terjadi tadi? bukankah beberapa menit lalu tubuhnya serasa remuk tapi setelah bergumul(?), tangan itu menyentuhnya dan cahaya menyilaukan pun muncul menyembuhkan luka-luka Nimo. Siapa sebenarnya mahluk ini ? batin Nimo. semenjak tadi Nimo dan Toshi tidak bisa melihat rupa sang mahluk aneh itu karena selalu terhalangi bayangan sayap kupu-kupu hitamnya , sayap itu benar-benar menghalangi pemandangan.
"Naze ? apa kalian terpaku oleh sayapku ? apa sayapku aneh ?"
"Iie" Nimo dan Toshi menggeleng cepat.
"Uso.." si mahluk itu pun menghela nafas panjang lalu mengepakan sayapnya yang tiba-tiba menghilang. "Bagaimana ?" lanjutnya. kini seluruh tubuhnya bercahaya bermandikan sinar rembulan.
cantik
"Aku Rookie. Rookie Fiddler" Rookie memperkenalkan diri tiba-tiba senyum charming tepat dihadapan Nimo dan Toshi
DEG !
Perasaan apa ini ?
****
membosankan. =="
ah, ini piku dadakan buatan saya, ceritanya ini Rookie. ^w^;ajelek yah. =3=#digebukin hearties

klo ada yang sempet lewat dan ngebaca fic abal ini, mohon komen dan kritiknya ya. :3#klo ada sih#
indonesia translation lyrics by : GazerukiraFanfiction and Picture(?) by me : L Kira Saiyukira / Rue_chan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Arigatou atas komentarnya ^-^